15 Penyakit Paling Berbahaya Bagi Wanita [Cara Mencegah & Mengobatinya], [] ayosehatonline []

15 Penyakit Paling Berbahaya Bagi Wanita [Cara Mencegah & Mengobatinya], [] ayosehatonline [] - Hallo sobat blogger yang berbahagia Informasi Kesehatan, Posting yang saya unggah pada kali ini berisi tentang kesehatan, dengan judul 15 Penyakit Paling Berbahaya Bagi Wanita [Cara Mencegah & Mengobatinya], [] ayosehatonline [], Artikel ini bertujuan untuk memudahkan kalian mencari apa yang kalian inginkan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel PENYAKIT, yang kami tulis ini dapat kalian pahami dengan baik, semoga artikel ini berguna untuk kalian, jika ada kesalahan penulisan yang dilakukan oleh penulis mohon dimaafkan karena penulis masih newbie. baiklah, selamat membaca.

Judul : 15 Penyakit Paling Berbahaya Bagi Wanita [Cara Mencegah & Mengobatinya], [] ayosehatonline []
link : 15 Penyakit Paling Berbahaya Bagi Wanita [Cara Mencegah & Mengobatinya], [] ayosehatonline []

Baca juga


15 Penyakit Paling Berbahaya Bagi Wanita [Cara Mencegah & Mengobatinya], [] ayosehatonline []

Penyakit bisa menyerang siapa saja, tidak memandang pria atau wanita. Namun, ada beberapa penyakit yang lebih sering bahkan khusus dialami kaum wanita.

Dari penjelasan peneliti, bahwa terdapat beberapa penyakit yang memang khusus menghantui wanita, itu karena adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal hormon, komposisi tubuh dan beberapa perbedaan lainnya.

Perubahan gaya hidup juga menjadi faktor melemahnya daya tahan tubuh pada wanita sekarang, seperti tubuh yang kurang diberikan istirahat, konsumsi makanan yang tidak sehat seperti junk food atau fast food, serta berbagai kegiatan yang mengganggu kesehatan.

Penyakit paling berbahaya bagi wanita (akan dibahas):
  1. Keputihan
  2. Kanker payudara
  3. Kanker leher rahim (kanker serviks)
  4. Keguguran
  5. Penyakit jantung 
  6. Penyakit Lupus
  7. Radang panggul 
  8. Polymyositis
  9. Bartholinitis
  10. Herpes Dermatitis
  11. Kandidiasis
  12. Ulkus Mole
  13. Trikomoniasis (penyakit parasit menular)
  14. Vaginismus
  15. Kista ovarium

1. Keputihan

Semua wanita pernah mengalami keputihan. Sebenarna ini merupakan kondisi alami yang berfungsi untuk membersihkan dan melindungi vagina dari infeksi. Ibu hamil biasanya akan mengalami keputihan.

Saat mengalami keputihan, seorang wanita akan mengeluarkan lendir dari vaginanya. Lendir yang diproduksi oleh serviks (leher rahim) dan kelenjar dalam vagina, keluar dengan membawa sel-sel mati dan bakteri.

Lendir yang normal biasanya berwarna bening hingga keputih-putihan, tidak berbau, tidak disertai gatal-gatal dan tidak terasa perih pada daerah vagina.

Nah, apabila mengalami keputihan dengan gejala berbeda, perlu waspada seperti saat melihat perubahan pada warna dan tingkat kekentalan lendir, lendir yang berbau tajam, jumlah lendir yang berlebihan, pendarahan tidak sesuai jadwal haid, rasa gatal di sekitar vagina dan terdapat rasa nyeri pada perut.

Penyebab keputihan yang tidak normal seringnya karena infeksi. Berikut beberapa jenis keputihan yang tidak normal:

1. Keputihan disertai rasa nyeri. Seperti rasa nyeri pada tulang panggul atau saat buang air kecil, selain mungkin juga mengalami pendarahan di luar siklus menstruasi.

Apabila masalah ini dibiarkan saja, dikhawatirkan kedua penyakit menular seksual ini beresiko memicu infeksi serius pada organ reproduksi wanita. Sehingga perlu berkonsultasi kepada dokter untuk mengatasinya.

2. Keputihan dengan lendir berwarna hijau, kuning, atau berbuih. Jenis keputihan disebabkan oleh trikomoniasis, yaitu penyakit menular seksual disebabkan oleh parasit. Lendir yang timbul akibat infeksi ini seringnya baunya terasa amis, jumlahnya lebih banyak dari biasanya, dan terasa perih saat buang air kecil.

3. Keputihan disertai luka melepuh di sekitar genital. Penyebab umumnya karena herpes genital. Tandanya yaitu munculnya lepuhan atau luka seperti sariawan yang terasa sakit di sekitar organ intim. Penyakit memiliki potensi dapat kambuh lagi setelah daapt disembuhkan.

4. Keputihan dengan lendir berwarna merah muda. Jenis keputihan ini disebabkan oleh proses peluruhan dinding rahim setelah wanita melahirkan.

5. Keputihan dengan lendir yang lebih cair, atau berwarna putih dan gatal. Keputihan jenis ini dipicu infeksi jamur, yang menyebabkan munculnya lendir yang cair, atau dapat juga bentuknya berwarna putih seperti susu kental, tanpa bau menyengat.

Ciri-ciri lainnya yaitu rasa gatal yang parah, serta adanya rasa perih di sekitar vagina, sehingga terasa sakit saat berhubungan seks. Infeksi ini tidak menular melalui hubungan seks, dan sering dialami oleh banyak wanita.

6. Keputihan dengan lendir berwarna putih atau abu-abu dan berbau amis. Adanya perubahan keseimbangan pada jumlah bakteri normal di vagina, mengakibatkan terjadinya infeksi vaginosis bakteri. Baunya amis dan berwarna putih atau  bisa juga brwarna abu-abu, dan tidak disertai rasa gatal. Jenis keputihan Ini juga termasuk infeksi, dan tidak menular melalui hubungan seks.

7. Keputihan dengan lendir berwarna cokelat atau mengandung darah. Keputihan jenis ini disebabkan oleh siklus menstruasi yang tidak teratur. Anda tetap perlu waspada, karena ada kemungkinan (baik besar maupun kecil) bahwa itu adalah gejala kanker serviks atau kanker rahim.

Tips mengatasi keputihan pada wanita

Selain alasan medis, penggunaan sabun beraroma tajam yang terlalu banyak dan sering, bisa menimbulkan rasa perih pada vagina. Yang disarankan saat membersihkan area vagina adalah menggunakan air hangat dan sabun yang tidak mengandung bahan kimia keras, karena dapat memicu hal-hal yang telah disebutkan diatas.

Gunakan pembalut yang tepat, hal ini perlu untuk wanita yang sedang menstruasi, untuk menyerap darah agar tidak kemana mana. Akan tetapi, ada pembalut yang justru membuat Anda mengalami keputihan, maka pilih pembalut yang punya bantalan berkualitas, dengan kandungan herbal, serta ganti pembalut setiap 4 jam.

Dalam membersihkan vagina, usahakan dari arah depan ke belakang (dari arah vulva ke anus), tujuannya menghindari kuman yang menempel di anus masuk ke vagina. Lakukan permbersihan vagina secara teratur.

Hindari penggunaan cairan pembersih vagina (tanpa petunjuk dokter), karena dikhawatirkan justru meningkatkan jumlah keputihan. Beberapa bahan kimia dalam cairan beresiko menimbulkan kerusakan pH murni dalam area vagina, dan masalah mematikan bakteri yang baik.

Bawang putih punya sifat anti bakteri, anti jamur kulat, dan anti virus, sehingga mampu untuk menghambat perkembangan bakteri, kulat jamur, dan virus. Penelitian para ahli, menemukan bahwa bawang putih memiliiki antibakteri sanagt baik. Sering konsumsi bawang putih membantu untuk mengatasi keputihan.

Makan pisang hampir setiap hari bisa mengobati keputihan secara alami. Kandungan di dalam pisang membantu untuk mengatasi gangguan reproduksi, yang bekerja untuk menyeimbangkan hormon dari dalam tubuh.

Rajin minum air putih membantu mengatasi keputihan, yang bermanfaat mengeluarkan semua racun di dalam tubuh, sehingga membuat proses metabolisme lebih baik, yang membantu keseimbangan pH alami pada organ reproduksi. Manfaat lainnya untuk mengatasi penumpukan bakteri atau virus yang menyerang organ reproduksi.

Beberapa jenis sayuran hijau seperti kale, bayam, asparagus dan kubis juga membantu menyembuhkan keputihan. Sayuran tersebut mengandung zat klorofil alami, zat besi, vitamin dan mineral, berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak mudah terkena infeksi dari bakteri dan jamur yang terdapat di vagina.

Hindari mengkonsumsi makanan berminyak, karena makanan berminyak mengandung lemak yang dapat menyebabkan masalah keputihan menjadi lebih parah. Makanan berminyak menyebabkan perubahan kadar hormon di dalam tubuh, sehingga kadar hormon tidak seimbang membuat keputihan kondisinya lebih buruk.

Kafein menyebabkan resiko perubahan hormon, terutama hormon estrogen. Penurunan dan peningkatkan jumlah estrogen dapat mempengaruhi kondisi pH dan bakteri baki dalam vagina. Hal ini berdampak buruk pada keputihan.

Hindari stress dan lakukan olahraga 2-5 kali dalam seminggu. Laku komsumsi susu ataupun yogurt, hal itu karena kandungan di dalam susu terdapat bakteri baik, berguna menjaga keseimbangan bakteri candida.



2. Kanker payudara

Payudara terbentuk dari lemak, jaringan ikat, dan ribuan lobulus (kelenjar kecil penghasil air susu). Saat seorang wanita melahirkan, Air Susu Ibu (ASI) akan dikirim ke puting melalui saluran kecil saat menyusui.

Sel-sel di dalam tubuh, kondisi normalnya adalah tumbuh dan berkembang biak secara teratur, dimana sel-sel baru hanya terbentuk saat dibutuhkan saja. Akan tetapi jika proses berjalan tidak wajar, dimana pertumbuhan sel-sel menjadi tidak terkendali.

Sehingga sel-sel yang tidak normal menyebar ke organ lain melalui aliran darah, Inilah yang menimkan bahaya kanker. Apabila behasil diobati pada stadium awal, sebelum menyebar ke tubuh bagian lain, maka kanker kemungkinan besar dapat disembuhkan.

Gejala awal kanker payudara yaitu benjolan (penebalan) pada jaringan kulit payudara. Dua di antara tiga wanita yang mengidap kanker payudara berusia di atas 50 tahun. Saat Anda menyadari adanya gejala kanker payudara, maka segera mengonsultasikannya kepada dokter.

Adapun kasus kanker payudara di Indonesia, menurut data di organisasi kesehatan dunia (WHO) ada sekitar 40 kasus setiap 100.000 penduduk pada tahun 2012.

Kanker payudara pada dasarnya terbagi dalam dua kategori, yaitu non-invasif dan invasif.

Kanker payudara invasif

Kanker payudara invasif, paling sering yang berbentuk duktal invasif, yang berkembang pada sel-sel pembentuk saluran payudara. Sekitar 80 persen kasus kanker payudara invasif merupakan jenis duktal invesif ini. Jenis kanker payudara invasif yang lainnya, yaitu:
  1. Kanker payudara lobular invasif, berkembang pada kelenjar penghasil susu yang disebut lobulus.
  2. Kanker payudara terinflamasi.
  3. Kanker Paget pada payudara.
  4. Jenis-jenis lainnya dikenal sebagai kanker payudara sekunder (metastasis), yang bisa menyebar ke bagian lain. Penyebarannya melalui kelenjar getah bening atau aliran darah.

Kanker payudara non-invasif

Bentuk kanker non-invasif jarang menimbulkan benjolan. Jenis paling umumnya yaitu duktal karsinoma yang bersifat jinak, dan ditemukan dalam saluran (duktus) payudara.

Cara mencegah kanker payudara

Adapun penyebab utama masalah kanker payudara belum diketahui. Sehingga pencegahan secara maksmimal juga sulit untuk diketahui 100%. Terdapat banyak penyebab tubuh risiko terkena kanker, seperti usia, riwayat kesehatan keluarga, pola makan dan gaya hidup.

Risiko kanker payudara meningkat seiring berjalannya usia, wanita yang berusia 50 keatas dianjurkan memeriksakan diri setiap tiga tahun sekali.

Hindar minum-minuman yang beralkohol apabila Anda tidak ingin terkena kanker payudara, hal ini mutlak harus dilakukan. Karena hampir semua penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi minuman alkohol meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Demikian seperti dilansir dari Siteman.wustl.edu.

Kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker payudara, resiko bisa semakin tinggi setelah menopause. Sehingga penting menjaga berat badan untuk mendekati angka ideal, sehingga dapat terhindari dari masalah kegemukan.

Wanita yang aktif secara fisik, baik itu olahraga ringan atau semacamnya, selama minimal 30 menit dalam sehari, resikonya lebih rendah terkena kanker payudara. Olahraga teratur cukup perlu dilakukan agar menjaga berat badan agar tidak berlebihan.

Wanita yang menyusui (minimal satu tahun) sudah mampu untuk menurunkan risiko kanker payudara. Selain juga, ASI mmberikan manfaat kesehatan yang besar bagi anak.

Pil KB bisa juga memberikan resiko ini. Dimana saat perempuan mengkonsumsi pil KB, maka akan mengalami sedikit peningkatan risiko kanker payudara, stroke dan serangan jantung. Peningkatan resiko bisa semakin besar jika wanita merupakan seorang perokok.

Wanita dengan riwayat anggota keluarga yang juga pernah terkena kanker, perlu mengambil langkah-langkah khusus untuk melindungi kesehatan diri sendiri dari serangan kanker, hal ini cukup penting diperhatikan. Karena mungkin berisiko tinggi terekna kanker payudara.

Dengan penanggulangan di awal waktu, maka hal ini sangat baik, sebelum kanker mengalami kondisi yang semakin buruk.

Pengobatan kanker payudara

Kanker yang mampu disadari saat masih tahap (stadium) awal memiliki peluang untuk sembuh yang sangat besar. Sehingga penting bagi seorang wanita untuk melakukan pemeriksaan payudara secara rutin.

Kanker payudara umumnya diobati dengan beberapa kombinasi yang dilakukanm seperti operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Terdapat beberapa kasus kanker payudara yang bisa diatasi melalui terapi biologis atau hormon.

Selama masa pengobatan dan pemulihan ini, maka dukungan dari lingkungan, terutama keluarga dan teman dekat sangat dilperlukan bagi penderita kanker agar memiliki semangat sembuh yang tinggi.

loading...

3. Kanker leher rahim (kanker serviks)

Dari sekian banyak jumlah penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks (kanker mulut rahim) mencapai sepertiga nya. Dari data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks, yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita di dunia karena kanker.

Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di pintu masuk ke daerah rahim, yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan rahim.

Virus penyebab dari kanker serviks adalah Human papilloma Virus (HPV). Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, bahlan bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, jika tidak dibersihkan dengan baik dapat menjangkiti seseorang yang menggunakannya.

Gaya dan pola hidup yang kurang baik menyebabkan timbulnya masalah kanker serviks, seperti merokok, kurangnya asupan vitamin (terutama vitamin c dan e), kurangnya asupan asam folat, menkonsumsi alkohol, sering hubungan intim dengan berganti pasangan pria dan penggunaan pil KB dalam jangka waktu sangat lama.

Perlu diketahui, kanker serviks membutuhkan proses panjang antara 10-20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker, yang pada mulanya hanya berupa infeksi. Adapun tahap awal perkembangannya sulit dideteksi. Sehingga, lakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali, test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat, dll.

Meskipun sulit dideteksi, tetapi masih bisa mengusahakan untuk mengetahui gejala / ciri-cirinya, berikut di bawah ini gejala kanker serviks:
  • Sering merasakan sakit saat berhubungan intim, bahkan tidak jarang diikuti masalah perdarahan.
  • Mengalami keputihan yang tidak normal, disertaiperdarahan yang terlalu banyak.
  • Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
  • Mengalami sakit saat buang air kecil
  • Saat menstruasi, darah yang keluar terlalu banyak (tidak seperti normalnya)
  • Mengalami rasa sakit pada bagian paha, atau salah satu paha mengalami bengkak.
  • Nafsu makan menurun tiak wajar, dan berat badan tidak stabil.
  • Tidak jarang mengalami perdarahan spontan.

Pencegahan Kanker Serviks
  • Jangan membersihan bagian genital dengan air yang tidak bersih
  • Jalani pola hidup sehat, seperti rajin makan sayuran, dll
  • Jaga kesehatan tubuh scara umum dan jaga sanitasi lingkungan
  • Hentikan kebiasaan buruk merokok
  • Hindari berhubungan intim saat usia dini, pastikan menikah terlebih dahulu.
  • Penting setia kepada pasangan (suami) Anda, jangan bergonta-ganti pasangan alias selingkuh dengan pria lain. Karena Human papiloma virus (HPV) yaitu virus penyebab kanker serviks dapat menular melalui hubungan seksual. Fakta menunjukan hubungan seksual dengan menggonta-ganti pasangan menjadi penyebab utama penularan HVS.
  • Perbanyaklah konsumsi makanan yang kandungan beta karotennya tinggi, vitamin c dan vitamin e.
  • Hindari diet tidak seimbang. Salah besar jika melakukan diet dengan menghindari asupan buah dan sayur. Diet yang salah seperti itu dapat memicu perkembangan virus penyebab kanker serviks. Kandungan dalam sayuran dan buah membantu untuk melindungi tubuh dari resiko kanker serviks. 
  • Perhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi, jangan sampai mengandung zat kimia berbahaya seperti pengawet, pewarna  dan penyedap rasa, terutama jaik dalam tingkat konsentrasi yang tinggi.
  • Hati-hati dari produk kimia berbahaya. Kandungan berbahaya yang ada pada pembungkus dan bahan plastik, jika terkena panas memicu timbulnya kanker. Perlu mengurangi pemakaiannya.

Pengobatan kanker serviks
Sumber: Alodokter.com (kunjungi situs untuk informasi sangat lengkap mengenai pengobatan kanker serviks)

Pengobatan kanker serviks tergantung pada beberapa kondisi, seperti stadium kanker, usia pasien, dan kondisi medis lainnya. Memutuskan cara pengobatan terbaik bisa sangat membingungkan, adapun penanganannya oleh tim dokter.

Tim dokter akan membantu Anda memilih cara terbaik melanjutkan pengobatan, dan keputusan terakhir ada di tangan Anda. Jenis penanganan menurut stadium kanker terbagi 2.

Pertama adalah penanganan kanker serviks tahap awal, yaitu operasi pengangkatan sebagian atau seluruh organ rahim, atau radioterapi, atau kombinasi dari keduanya.

Kedua adalah penanganan kanker serviks stadium akhir, yaitu radioterapi, kemoterapi, atau konbinasi keduanya, terkadang operasi juga perlu dilakukan.

Jika diagnosis kanker serviks dapat diketahui sejak awal, peluang sembuh besar. Tetapi jika kanker sudah menyebar, maka peluang pulih sepenuhnya berkurang. Pada kasus kanker serviks yang tidak bisa disembuhkan, maka dilakukab perawatan untuk memperlambat penyebaran kanker dan mengurangi gejala yang muncul.

Beberapa operasi yang dilakukan, seperti mengangkat leher rahim dan jaringan yang sekitarnya, bagian atas dari vagina, terkadang tanpa mengangkat rahim. Anda masih berpeluang memiliki anak jika rahim tidak diangkat.

Untuk proses operasi tentunya dilakukan oleh tim dokter yang sudah ahli, tidak mungkin dilakukan secara individual atau orang biasa, yang tidak memiliki pengetahuan sama sekali tentang operasi.

Adapun pasca operasi, rahim dan vagina membutuhkan waktu untuk pulih. Sehingga, disarankan menunggu enam bulan hingga setahun setelah operasi sebelum memutuskan untuk hamil.

Setelah pengobatan kanker serviks, perlu melakukan pemeriksaan lanjutan, terutama pada vagina dan leher rahim (jika tidak diangkat). Pemeriksaan ini untuk mencari tahu, apakah masih terdapat risiko kanker, yang bisa kembali lagi. Kanker bisa muncil sekitar satu setengah tahun setelah selesai pengobatan atau operasi.

Adapun perawatan lanjutan dilakukan setiap empat bulan sekali, hal ini untuk dua tahun pertama setelah pengobatan selesai. Adapun tiga tahun berikutnya, yaitu setiap enam bulan sekali.


4. Keguguran

Keguguran merupakan kematian bayi dalam kandungan sebelum usia 20 minggu kehamilan. Gejala utama keguguran yang perlu diwaspadai adalah munculnya pendarahan atau bercak darah, biasanya disertai kram pada perut bagian bawah.

Selain pendarahan dan kram, gejala keguguran lainnya yaitu keluarnya cairan atau gumpalan darah dari vagina. Tidak semua pendarahan ringan saat hamil berarti keguguran. Hanya sebagai kewaspadaan, perlu menghubungi dokter jika Anda mengalaminya.

Para pakar memperkirakan 70 persen kasus keguguran disebabkan oleh adanya keabnormalan pada kromosom bayi, yang mengakibatkan janin tidak bisa berkembang dengan normal. Adapun keguguran yang terjadi pada usia kehamilan diatas tiga bulan, biasanya karena penyakit ataupun kondisi kesehatan ibu hamil yang kurang baik.

Selain itu, terdapat beberapa faktor pemicu keguguran, yaitu:
  1. Usia Ibu hamil. Risiko keguguran meningkat seiring usia ibu hamil yang menua.
  2. Kesehatan ibu hamil, seperti karena masalah pada plasenta, struktur rahim yang abnormal, leher rahim yang lemah, menderita sindrom ovarium polikistik, dll.
  3. Penyakit jangka panjang (kronis), seperti hipertensi, gangguan ginjal, lupus, dan diabetes.
  4. Pengaruh infeksi tertentu, seperti malaria, rubela, toksoplasmosis, sitomegalovirus, chlamydia (klamidia), gonore, sifilis.
  5. Konsumsi obat-obatan berefek buruk pada janin, seperti retinoid dan obat anti inflamasi non-steroid.
  6. Merokok, mengonsumsi alkohol, minuman keras dan menggunakan obat-obatan terlarang.
  7. Konsumsi kafein yang berlebihan.
  8. Kelebihan atau kekurangan berat badan.
  9. Janin tumbuh di luar rahim. Kondisi ini disebut kehamilan ektopik, yang dapat mengancam jiwa karena memiliki risiko pecah dan risiko pendarahan dalam tubuh. Gejala kehamilan ektopik yaitu tidak haid, sakit perut tidak kunjung sembuh dan parah, pendarahan (bercak darah) dari vagina, rasa nyeri di bahu, sering pusing dan limbung.

    Dalam diagnosis keguguran, dokter akan bertanya mengenai gejala dan memeriksa kondisi fisik ibu hamil. Kemudian dokter menganjurkan pemeriksaan USG dan tes darah, untuk memastikan mengalami keguguran atau tidak.

    Pemeriksaan USG untuk mengecek detak jantung dan perkembangan janin. Tes darah untuk memeriksa kadar hormon beta HCG yang berhubungan dengan kehamilan.

    Selain 2 jenis pemeriksaan diatas ada pemeriksaan lainnya, seperti USG transvaginal untuk memeriksa apakah ada kelainan pada struktur rahim dan serviks. Pemeriksaan gen untuk mengecek apakah terjadi keabnormalan pada kromosom pasien dan pasangannya.

    Lalu ada tes darah untuk memeriksa keberadaan antibodi antifosfolipid (aPL) dan kadar hormon LH.

    Metode penanganan untuk keguguran

    Setelah memastikan diagnosis keguguran, Anda bisa memilih untuk menunggu sampai seluruh jaringan keluar secara alami dari rahim, prosesnya bisa memakan waktu sekitar 3-4 minggu. Adapun dokter biasanya cenderung menganjurkan penanganan dengan obat ataupun operasi.

    Penggunaan obat-obatan biasanya berupa tablet minum atau obat yang dimasukkan ke vagina. Obat-obatan ini biasanya berpengaruh dalam waktu 24 jam, untuk mempercepat proses pengeluaran sisa jaringan dari rahim sang ibu.

    Adapun operasi dilakukan untuk melebarkan serviks dan menggunakan kuret untuk mengeluarkan jaringan dari rahim. Operasi perlu dilakukan secepatnya apabila pasien mengalami pendarahan parah, atau mengalami gejala infeksi. Prosedur ini memiliki risiko, yaitu melukai jaringan serviks dan dinding rahim.

    Tips mencegah keguguran

    Karena penyebabnya memang belum diketahui secara pasti, maka keguguran pada umumnya tidak dapat dicegah sepenuhnya. Akan tetapi terdapat beberapa hal bisa dilakukan untuk menurunkan risiko keguguran, yaitu:
    1. Terapkan pola makan yang sehat dan seimbang, cukupi kebutuhan tubuh dari asupan serat.
    2. Jangan merokok
    3. Jangan mengonsumsi minuman keras dan alkoohol
    4. Jangan menggunakan obat-obatan terlarang.
    5. Sebelum hamil, maka penting untuk menghindari segala penyakit menular seksual. Jika terjadi obati hingga sembuh.
    6. Jaga berat badan yang ideal (tidak kegemukan & tidak terlalu kurus), baik itu pada masa sebelum dan saat hamil.
    7. Jika diketaui otot serviks lemah, sebaiknya ditangani secepatnya. Serviks yang lemah bisa dioperasi untuk mengencangkan kembali otot serviks, sehingga berguna untuk menurunkan risiko keguguran. 
    8. Jika ibu hamil menderita diabetes, maka penting mematuhi anjuran makanan dan pantangan dari dokter.
    9. Istirahat cukup. Saat hamil muda, ibu hamil perlu istirahat yang cukup, untuk menghindarkan ibu hamil dari kelelahan dan berbagai aktivitas fisik yang berat. Kelelahan karena aktivitas fisik yang berat bisa membuat ibu hamil mengalami kontraksi dini, yang akibatnya meningkatkan resiko keguguran.
    10. Hindari perut ibu hamil mengalami benturan.
    11. Hindari melakukan perjalanan yang terlalu lama, jika sudah lelah karena perjalanan panjang, maka segera hamil beristirahat. Ibu hamil harus segera istirahat agar tidak mengeluarkan flek bercak darah, yang memicu pendarahan.
    12. Jangan mengangkat beban berat, karena saat mengangkat beban berat, otot perut ikut bekerj keras, yang beresiko janin bisa terlepas dari dinding rahim karena otot dinding rahim mengalami peregangan.
    13. Hindari olahraga berat. Wanita yang sebelumnya rutin pergi ke gym, saat sedang hamil tetap melakukan itu, maka bisa menjadi masalah fatal. Di gym penuh dengan peralatan olahraga yang berat, ibu hamil perlu menghindarinya.
    14. Kendalikan Stress. Karena rasa stres pada Ibu hamil bisa membahayakan janin yang ada di dalam kandungannya.
    15. Gunakan pakaian longgar. Ibu hamil tidak boleh memakai pakian ketat, terutama pakaian yang mengikat perut terlalu kencang. Seperti pakaian kaos ketat dan jeans. Jeans mengikat perut sehingga menganggu perkembangan janin, dan rahim tertekan yang beresiko membaut janin gugur. Ibu hamil disarankan menggunakan pakaian yang longgar, demikian juga dengan bra dan cd yang dikenakan.
    16. Konsumsi asam folat, karena ibu hamil yang kurang dalam mengkonsumsi asupan asam folat akan rentan mengalami keguguran. Kekurangan asupan asam folat menyebabkan janin mengalami kecacatan, dan pertumbuhannya terganggu.

    5. Penyakit jantung

    Apabila selama ini Anda menganggap bahwa penyakit jantung lebih sering menyerang pria daripada wanita, maka ini anggapan yang keliru, justru sebuah fakta yang valid bahwasanya penyakit jantung yang lebih banyak merenggut nyawa wanita dibandingkan laki-laki pada setiap tahunnya.

    Fakta mengejutkan lainnya, bahwa lebih dari 8.6 juta wanita meninggal setiap tahunnya akibat penyakit jantung. Banyaknya wanita yang mengidap penyakit jantung, menarik perhatian beberapa peneliti untuk mengungkapkan alasan di balik fakta mengerikan tersebut.

    Peneliti menemukan alasan di balik tingginya angka penyakit jantung pada wanita, salah satunya karena kebiasaan perempuan di dunia, yang menghabiskan terlalu lama waktu untuk duduk, sehingga kurang berolahraga.

    Biasanya, diperlukan waktu yang cukup lama bagi dokter untuk mengenali gejala penyakit jantung pada wanita. Gejala penyakit jantung pada pria dan wanita sedikit berbeda.

    Dalam penelitian yang melibatkan 515 wanita penderita penyakit jantung, ternyata 95% wanita mengatakan bahwa mereka baru mengenali gejala penyakit jantung sebulan setelah mendapatkan serangan jantung pertama.

    Gejala penyakit jantung yang dilaporkan wanita setelah terkena serangan jantung yaitu kelelahan tubuh yang tidak biasa (ini paling sering), gangguan tidur, sesak nafas, gangguan pencernaan, dan jiwa yang tidak tenang (gelisah).

    Adapun gejala yang dialami pria saat terkena serangan jantung yaitu sesak nafas (ini paling sering dialami pria), perasaan tubuh yang lemah, kelelahan tubuh yang tidak biasa, keringat dingin dan kepala pusing.

    Mengenali gejala penyakit jantung pada wanita

    Berdasarkan survey yang dilakukan Women�s Health Study, menemukan hasil bahwa wanita yang berpenghasilan rendah lebih rentan menderita penyakit jantung, sehingga menurut servey ini faktor finansial ikut terlibat dalam pemicu resiko penyakit jantung pada wanita.

    Setelah masalah keuangan, penelitian dari pihak Women�s Health Study tersebut menemukan kematian pasangan ataupun anak, dan menderita sakit parah (berkepanjangan) menjadi penyebab kedua kaum wanita terkena penyakit jantung.

    Para wanita perlu waspada pada ciri-ciri penyakit jantung, karena yang menjadi masalah bahwa gejala penyakit jantung keberadaannya kerap sulit terlacak di tahap awal penyakit.

    Gejalanya sering disamakan dengan masalah kesehatan yang umum terjadi, seperti maag, nyeri lambung, rasa mual, muntah. Pada sebagian wanita merasakan nyeri di dada kiri saat ditekan, yang terkadang menyebar hingga ke leher atau punggung.

    Untuk itu, apabila Anda merasakan sebuah gejala, misalnya mengalami maag yang tidak reda setelah selama 2 hari, padahal sudah mengkonsumsi obat maag sesuai denegan anjuran, maka hal ini perlu diwaspadai, ada kemungkinan (baik besar maupun kecil) ini menjadi gejala penyakit jantung di tahap awal.

    Sehingga yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan enzim jantung atau elektrokardiograf (EKG), terutama lagi apabila disertai dengna gejala lainnya seperti keringat dingin, dada nyeri, sakit yang dialami semakin buruk kondisinya, sesak nafas dan mudah lelah.

    Untuk gejala nyeri, apabila Anda secara tiba-tiba mengalami nyeri pada lengan, leher, rahang dan punggung tanpa sebab yang jelas, maka perlu diwaspadai hal tersebut mungkin gejala penyakit jantung.

    Mengenai gejala keringat dingin. Keringat dingin berbeda dengan keringat biasa, untuk keringat biasa muncul karena baru saja melakukan olahraga. Adapun keringat dingin cendrung muncul karena rasa gugup ataupun stress. Apabila tangan tiba-tiba mengeluarkan keringat, padahal Anda tidak melakukan olahraga atau aktivitas fisik, maka perlu diwaspadai, terutama lagi jika terjadi di malam hari.

    Kaum Hawa juga perlu lebih waspada pada beberapa penyakit yang bisa memicu penyakit jantung, seperti hipertensi (darah tinggi), kolesterol tinggi, diabetes, obesitas dan masalah akibat rokok dan minuman beralkohol.

    Waspadai penyakit jantung koroner pada wanita

    Satu dari empat wanita meninggal karena penyakit kardiovaskular. Jumlah ini lebih banyak dari kematian yang disebabkan oleh semua jenis penyakit kanker. Sehingga, penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian utama pada wanita.

    Penyakit jantung koroner pada perempuan memiliki risiko hilangnya nyawa yang lebih besar daripada pria. Penyebab yang memicu penyakit jantung koroner pada wanita, yaitu:
    1. Penurunan hormon esterogen, yang selama ini berguna untuk melindungi pembuluh darah dari kerusakan. 
    2. Penurunan hormon estrogen menyebabkan meningkatnya kadar lemak dalam darah, yang menimbulkan penebalan pembuluh darah.
    3. Terjadinya komplikasi serius, karena juga mengalami penyakit seperti diabetes, hipertensi ataupun gangguan ginjal.
    4. Terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah kecil (mikrovaskular)
    5. Wanita yang mengalami penyakit diabetes mellitus (kencing manis) terekna risiko 2 kali lipat menderita penyakit jantung koroner.
    6. Perempuan yang memiliki kebiasaan merokok mempunyai risiko 6-9 kali lipat menderita penyakit jantung koroner.
    7. Obesitas (kegemukan) juga bisa meningkatkan resiko penyakit jantung koroner.

    6. Penyakit Lupus

    Penyakit Lupus

    Lupus merupakan penyakit inflamasi kronis disebabkan sistem kekebalan tubuh yang melakukan kekeliruan menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri, seperti kulit, sendi, sel darah, paru-paru dan jantung.

    Gejalanya agak sulit untuk didiagnosis, dan gejalanya beragam. Penyakit lupus tidak menular, akan tetapi bisa berbahaya, hingga mengakbiatkan kematian. Gejala umum lupus seperti ruam pada kulit, tubuh yang mudah lelahan, rasa sakit / nyeri pada sendi dan pembengkakan pada sendi.

    Penyakit ini sering disebut autoimun, dimana sistem imunitas (kekebalan tubuh) justru menyerang tubuhnya sendiri, seperti pada organ yang sehat.

    Penderita lupus di dunia diperkirakan sekitar lima juta jiwa, yang kebanyakan menyerang wanita dalam rentang usia 15-50 tahun (usia masa produktif). Menurut data dari Yayasan Lupus Indonesia (YLI), jumlah penderita lupus di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 12.700 jiwa. Pada tahun 2013 meningkat menjadi 13.300 jiwa. Tipe-tipe penyakit lupus:

    Lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus/SLE).

    Tipe lupus SLE yang sering terjadi pada orang-orang, yang menyerang jaringan dan organ tubuh mana saja, dengan akibat yang ringan hingga parah. Gejala SLE biasanya bertahan lama, dengan kata lain bisa beresiko kambuh lagi setelah sebelumnya sembuh.

    Terkadang gejalanya tidak terasa, sama sekali, sebelum akhirnya secara tiba-tiba mengalami serangan yang parah. Gejala-gejala ringan SLE, seperti rasa nyeri, mudah merasa lelah, mudah depresi, dan sering cemas.

    Lupus eritematosus diskoid (discoid lupus erythematosus/DLE)

    Jenis lupus DLE hanya menyerang kulit. Walaupun biasanya hanya berdampak pada kulit, jenis lupus ini juga bisa menyerang jaringan ataupun organ tubuh lainnya. DLE bisa diturunkan resikonya dengan menghindari paparan sinar matahari langsung (secara belebihan), serta tidak bermudahan dalam menkonsumsi obat-obatan.

    Gejala DLE yaitu rambut rontok, mengalami pitak permanen, muncul ruam merah dan bulat seperti sisik pada kulit, ruam terkadang bisa semakin menebal hingga berbentuk seperti bekas luka.

    Cara mencegah penyakit lupus

    Dalam mencgah penyakit lupus, penting untuk menghindari stres dan terapkan pola hidup sehat dalam sehari-hari. Dalam pola hidup sehat, seperti olahraga secara teratur (3-7 kali dalam seminggu). Jika Anda perokok, usahakan untuk berhenti merokok semampu mungkin.

    Apabila Anda sering bekerja di bawah sinar matahari, maka perlu membatasi kontak langsung dengan sinar matahari yang berlebihan. Anda perlu memikirkan caranya agar tubuh tidak berlebihan terkena sinar matahari langsung, seperti memakai pakaian yang menutupi seluruh bagian kulit, memakai topi dan kacamata hitam, hingga mengoleskan tabir surya agar kulit tidak terbakar matahari.

    Lakukan juga diet nutrisi, minimalisir mengkonsumsi junk food, dan perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, serta makanan bergizi lainnya.

    Penyakit lupus tidaklah menular, sehingga jangan kuatir bila Anda berhubungan dengan penderita penyakit lupus. Justru, jika ada penderita lupus, perlu memberikan dukungan semangat hidup kepada mereka, sehingga mereka terhindari dari stres.

    Lupus akibat penggunaan obat

    Efek samping obat bisa berbeda-beda pada setiap orang. Gejala lupus akibat konsumsi obat biasanya dapat hilang dengna sendirinya, ketika Anda berhenti mengonsumsi obat tersebut. Tetapi mengenai hal ini, jangan remehkan juga untuk berkonsultasi kepada dokter, termasuk berkonsultasi jika ingin berhenti mengonsumsi obat tertentu.

    Mengobati lupus

    Lupus jenis SLE tidak bisa disembuhkan 100%, dimana pengobatannya hanya untuk mengurangi gejala, dan mencegah organ lainnya terkena kerusakan.

    Beberapa puluh tahun yang lalu, SLE dianggap momok yang sangat menakutkan, hal itu karena SLE sering mengatarkan penderitanya kepada kematian. Dengan pengobatan SLE yang terus berkembang, maka hal tersebut mampu untuk diminimalisir, sehingga banak penderita SLE yang saat ini dapat hidup ke tahap normal kembali.

    Penyakit lupus sering dijuluki dengan penyakit 1000 wajah, hal itu karena penyakit lupus yang mampu meniru gejala penyakit lain, akibatnya terjadi kesulitan diagnosis, sehingga terjadi kesalahan dalam langkah pengobatan.

    Komplikasi serius bisa terjadi pada penderita penyakit lupus. Apabila tidak segera ditangani, SLE beresiko tinggi menimbulkan komplikasi penyakit yang berbahaya.

    Obat anti inflamasi nonsteroid

    Nyeri sendi atau otot adalah salah satu gejala utama SLE. Dokter mungkin akan memberi obat anti inflamasi nonsteroid untuk mengurangi gejala ini, da meredakan rasa sakit. Jenis obat yang diberikan dokter pada penderita SLE biasanya seperti ibuprofen, naproxen, diclofenac, dan piroxicam.

    Obat yang disebutkan diatas tidak cocok untuk orang yang mengalami gangguan lambung, ginjal, hati atau penyakit asma. Anak-anak di bawah 16 tahun lebih baik hindari meminum aspirin. Perlu berkonsultasi kepada dokter untuk menemukan obat anti inflamasi nonsteroid yang cocok.

    Kortikosteroid

    Kortikosteroid dapat mengurangi inflamasi. Obat ini diberikan oleh dokter ketika kondisi penderita SLE mengalami gejala yang sudah parah. Tahap awal pemberian obat ini mungkin berdosis tinggi. Lalu dosisnya akan diturunkan secara bertahap, seiring keadaan yang membaik.

    Dosis tinggi ataupun konsumsi jangka panjang obat kortikosteroid bisa menyebabkan penipisan tulang, penipisan kulit, bertambahnya berat badan dan hipertensi (tekanan darah tinggi).

    Hydroxychloroquine

    Jenis obat hydroxychloroquine juga efekif digunakan untuk menangani malaria, dan dapat digunakan untuk mengobati beberapa gejala utama SLE, seperti nyeri sendi dan otot, mudah lelah dam ruam pada kulit.

    Dokter spesialis biasanya menganjurkan konsumsi obat hydroxychloroquine dalam jangka panjang, tujuannya untuk mencegah perkembangan komplikasi yang lebih serius pada penyakit.

    Keefektifan penggunaan obat hydroxychloroquine umumnya dirasakan setelah 1,5 sampai 3 bulan penggunaan. Efek samping yaitu gangguan pencernaan, diare, sakit kepala, memicu munculnya ruam pada kulit dan kerusakan mata (jarang terjadi).

    Obat imunosupresan

    Obat imunosupresan bekerja dengan menekan kinerja sistem kekebalan tubuh, beberapa jenis imunosupresan diberikan dengan resep dokter, jenisnya seperti azathioprine, mycophenolate mofetil, dan cyclophosphamide.

    Penggunaannya mampu meringankan gejala SLE, dengan membatasi kerusakan pada bagian-bagian tubuh yang sehat akibat serangan sistem imun tubuh.

    Imunosupresan terkadang dikombinasikan dengan kortikosteroid, yang efektif meringankan gejala SLE. Adapun Imunosupresan ini termasuk obat yang keras, menyebabkan efek samping seperti muntah, hilangnya keinginan mengkonsumsi makanan, pembengkakan pada gusi, diare, kejang-kejang, lebam, sakit kepala, pertumbuhan rambut yang berlebihan.

    Serhingga, obat ini hanya diresepkan dokter untuk penderita SLE yang parah. Perlu segera konsultasikan kepada dokter ketika banyak efek samping yang timbul.

    Bagi penderita SLE wanita yang berniat untuk punya anak, maka dianjurkan memilih obat lain, seperti azathioprine.

    Adapun risiko terjadinya infeksi akan meningkat seiring dengan kinerja sistem kekebalan tubuh yang ditekan (akibat menggunakan obat imunosupresan). Hubungi dokter jika muncul infeksi, guna mencegah komplikasi serius.

    Rituximab

    Apabila jenis obat-obat lain sudah tidak mempan, maka dokter akan menganjurkan rituximab untuk penderita SLE. Obat ini awalnya dikembangkan untuk menangani kanker darah seperti imfoma. Disamping itu, rituximab efektif menangani autoimun.

    Rituximab bekerja untuk membunuh sel B, merupakan sel yang memproduksi antibodi. Obat ini dimasukkan melalui infus selama beberapa jam. Selama proses pengobatan seperti ini, kondisi pasien dipantau dengan teliti.

    Efek samping dari penggunaan obat rituximab yaitu kepala pusing, muntah, gejala mirip flu seperti menggigil, muncul demam tinggi selama prose pengobatan, dan alergi (jarang terjadi).

    7. Radang panggul

    Radang panggul

    Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) merupakan infeksi yang menyerang tuba fallopi, rahim, ovarium, leher rahim, atau panggul perempuan. penyakit radang panggul yang tidak ditangani dengan segera, beresiko tinggi menyebabkan nyeri panggul kronis dan kehamilan ektopik.

    Penyebab radang panggul karena infeksi menular seksual, seperti bakteri chlamydia (klamidia) dan kencing nanah (gonore). Bakteri tersebut dapat juga menyebabkan leher rahim terinfeksi. Bakteri ini menyebar dari vagina hingga ke organ reproduksi bagian atas.

    Penyebab radang panggul belum diketahui pasti. Beberapa bakteri biasanya hidup di vagina yang dapat mengakibatkan radang panggul. Beberapa pemicu radang panggul karena mengalami keguguran, melakukan aborsi, akibat sering berganti pasangan seksual, memiliki riwayat radang panggul dan kebiasaan mencuci vagina yang kurang baik.

    Organ reproduksi yang terinfeksi radang panggul tidak selalu menunjukkan gejala. Adapun gejala yang umumnya dialami yaitu rasa sakit / nyeri pada panggul, perut bagian bawah terasa sakit, kesulitan buang air kecil karena terasa sakit, sakit saat berhubungan seksual, demam tinggi, mual ataupun muntah-muntah, hingga keputihan yang berubah warna menjadi kuning atau hijau.

    Selain itu, masalah periode menstruasi yang lebih lama dan pendarahan di antara menstruasi atau setelah berhubungan seksual, maka perlu berhati-hati, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, guna mendapatkan diagnosis dari pihak dokter.

    Diagnosis radang panggul, dengan mengambil sampel dari vagina (leher rahim), guna mengetahui tingkat infeksi bakteri serta jenis bakteri yang menginfeksi. Kemungkinan tes yang dilakukan seperti tes darah, tes urine, tes kehamilan dan USG. Selain itu, bisa juga CT scan atau MRI.

    Pengobatan radang panggul

    Beberapa pengobatan yang umum dilakukan yaitu pemberian antibiotik jika masih dalam tahapan awal penyakit. Jenis antibiotik yang diberikan seperti metronidazole, ofloxacin, doxycycline, atau ceftriaxone, yang nantinya bekerja untuk mengobati akibat infeksi bakteri.

    Pemberian antibiotik bisa juga dibarengi dengan obat pereda sakit, seperti ibuprofen dan paracetamol, ini dilakukan ketika penderita merasakan sakit di perut ataupun panggul. Adapun pasien yang sedang hamil, maka perlu berhati-hati dalam antibiotik, penting untuk sering-sering berhubungan dengan dokter mengenai efek sampingya.

    Adapun penderita radang panggul berat biasanya akan menerima antibiotik melalui infus di rumah sakit.

    Untuk mencegah penyebaran infeksi ke pasangan, maka pasangan seksual Anda juga disarankan menjalani tes walaupun tidak nampak gejalanya. Dan biasanya dokter menganjurkan Anda dan pasangan Anda agar tidak berhubungan seksual selama proses pengobatan berlangsung.

    Radang panggul yang sudah sangat parah, biasanya akan ditangani dengan operasi pengangkatan rahim atau pengangkatan ovarium. Cara ini dilakukan jika pemberian antibiotik sudah tidak mampu untuk mengatasi infeksi. Pengangkatan organ dilakukan untuk mencegah menyebarnya infeksi ke panggul ataupun perut.

    Komplikasi radang panggul

    Komplikasi radang panggul terjadi apabila penyakit tidak segera. Komplikasi yang bisa timbul seperti sakit panggul berkepanjangan, abses, kambuhnya radang panggul, infertilitas, dan kehamilan ektopik.

    Radang panggul yang kembali dan menginfeksi di wialyah yang sama, mengakibatkan organ reproduksi tersebut rentan terhadap bakteri. Untuk itu, penting bagi penderita radang panggul menyelesaikan proes pengobatannya hingga sempurna, sehingga penyakit tidak kambuh lagi.

    Infeksi yang berulang bisa menyebabkan luka dan menyempitnya tuba fallopi sehingga sel telur tersangkut, kemudian berkembang di dalam tuba fallopi, hal ini bisa mengakibatkan pendarahan yang beresiko mengancam nyawa penderitanya, sehingga perlu segera melakukan tindakan operasi.

    Pencegahan radang panggul

    Penyebab radang panggul karena infeksi menular seksual, seperti penyakit chlamydia (klamidia), untuk menghindarinya yaitu terapkan cara yang baik dan aman saat berhubungan seksual, jangan pernah berganti-ganti pasangan seksual.

    Sebelum memulai kebiasaan seksual yang sehat, Anda perlu memastikan kesehatan pada diri Anda dan pasangan Anda. Anda bisa melakukan pemeriksaan ginekologi ataupun tes infeksi menular seksual.

    Makin cepat penyakit bisa diketahui (diagnosa), ini memberika peluang sembuh yang lebih besar, sehingga segera temui dokter apabila ada gejala radang panggul atau infeksi menular yang dirasakan.

    Kalau bisa, saling-lah terbuka mengenai sejarah infeksi menular seksual dengan pasangan. Lalu penting memiliki kebiasaan bersih dan sehat, dan dalam membilas alat kelamin yaitu dari arah depan ke belakang untuk mencegah bakteri masuk melalui vagina.

    Setelah buang air maka perlu membilasnya. Lalu jangan berhubungan seksual ketima masa hamil, persalinan, keguguran dan aborsi agar rahim tetap aman dari infeksi bakteri.

    8. Polymyositis

    Polimiositis suatu penyakit kelaianan otot dengan sebab peradagan (miopati infamatorik), adapun penyebabnya masih belum jelas. Gejalanya seperti munculnya rasa lemah pada otot, serta rasa nyeri. Untuk rasa nyeri ini hanya dialami kira-kira sekitar 30% pasien.

    Radang otot ini yang mengakibatkan munculnya rasa nyeri, bahkan hingga terjadi pembengkakan dan kerusakan pada jaringan otot, bisa membuat tubuh terasa mudah lemas.

    Penyakit polimiositis, pada pemeriksaan lab akan sering menunjukkan terjadinya peningkatan kadar enzim otot skelet dan perubahan pada rekam listrik otot dan biopsi otot.

    Adapun penyebab yang dicurigai (tidak pasti) yaitu karena adanya masalah pada aktifitas sistem kekebalan tubuh.

    Untuk penanganan masalah polymyositis belum dibakukan oleh para ahli, sehingga bisa berubah cara penanganannya dari waktu ke waktu. Hal itu karena kasusnya yang masih jarang terjadi, serta masih jarang dari para ilmwuan melakukan penelitian terhadap permasalahan ini.

    Adapun langkah penanganan pada pasien secara umum yaitu pemberian kortikosteroid, penekan iun dan terapi biologik.

    Untuk hal yang perlu dilakukan dan untuk pencegahan yaitu lakukan diet tinggi protein, lakukan olahraga secara teratur, hingga latihan fisik berkala sesuai program rehabilitasi yang dianjurkan.

    9. Bartholinitis

    Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin yang bisa mengakibatkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Seringnya pembengkakan akan terasa nyeri, hingga yang sangat buruk yaitu membuat tidak bisa berjalan.

    Selain gejala diatas, terkadang juga teasa demam, dan kondisi pembengkakan pada kelamin memerah. Bartholinitis disebabkan oleh gonokokkus, tetaoi juga bisa disebabkan oleh kuman lain seperti streptokokkus atau Basil koli. Pada bartholinitis terjadi pembengkakan di labium majus.

    Bartholinitis akut berupa kelenjar membesar, merah, nyeri, dan lebih panas dibandingkan daerah sekitarnya. Diagnosis dengan melihat tanda-tanda seperti disebutan diatas (merah, nyeri, dll) dan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium.

    Terjadinya sumbatan duktus utama kalenjar bartolin, menyebabkan retensi sekresi dan dilatasi kistik. Adapun jika terjadi sudah semakin lama, maka cairan bisa memenuhi kantong kelenjar, hal ini disebut kista (kantong berisi cairan).

    Kuman dalam vagina bisa menginfeksi salah satu kelenjar bartolin sehingga tersumbat dan membengkak. Jika tak ada infeksi, maka biasanya tidak menimbulkan keluhan.

    Peradangan di vagina disebut vaginitis, yang seringnya terasa rasa nyeri saat bersenggama. Saat kondisi daya tahan tubuh semakin menurun, maka kuman-kuman akan semakin leluasa untuk merusak, seperti pada bagian mulut rahim, yang menimbulkan masalah servisitis.

    Umumnya virus berada di daerah mulut rahim yaitu human papilloma virus (HPV), yang bisa menyebabkan infeksi, dan meminbulkan resiko kanker rahim. Apabila terus menjalar, bisa menimbulkan radang panggul. Radang panggul terjadi jika mikroba (seperti klamedia yang berbahaya) sudah menembus rongga perut. Salah satu mikroba yang senang bermain di sini biasanya adalah

    Untuk mencegah resiko radang, maka perlu menerapkan beberapa hal penting, berikut di bawah ini:
    1. Jangan malas membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual.
    2. Biasakan membersihkan diri, setelah buang air besar, dengan gerakan membasuh dari depan ke belakang.
    3. Segera pergi ke dokter apabila mengalami keputihan dalam waktu yang terlalu lama. Masalah keputihan ini bisa dialami oleh semua perempuan.
    4. Hindari menggunakan celana yang ketat, karena bisa meningkatkan resiko kelembapan. 
    5. Pilih pakaian dalam dari bahan yang menyerap keringat, sehingga mengusahakan daerah vital selalu kering.
    6. Penting untuk memilih makanan sehat dan bergizi untuk dikonsumsi. 
    7. Berusaha menghindari tubuh dari masalah kegemukan (obesitas), untuk menghindari paha bergesek yang bisa menimbulkan luka, serta membuat kondisi kulit di sekitar selangkangan menjadi panas dan lembap, sehingga mncegah kuman bisa hidup subur di daerah itu.

    Cara mencegah bartolinitis :
    1. Apabila memang tidak terlalu perlu, maka jangan menggunakan pantyliner, karena bisa meningkatkan kelembapan kulit di sekitar vagina.
    2. Alat reproduksi sebenarnya sudah punya kemampuan untuk membersihkan sendiri dari kuman. Sehingga bukanlah hal yang sangat diperlukan penggunaan produk pembersih dan pengharum vagina, justru dikhawatirkan menimbulkan efek negatif.
    3. Jangan berganti-ganti pasangan seksual, karena resikonya yang sangat besar, hal itu karena dikhawatirkan ada kuman berbahaya yang berasal dari pasangan. Tentunya sulit untuk mendeteksi penularan bakteri seperti itu, bagi orang yang suka berganti-ganti pasangan.

    10. Herpes Dermatitis

    Herpes Dermatitis

    Herpes genitalis terjadi akibat Infeksi STD (penyakit menular seksual), disebabkan virus HSV (Herpes Simplex). HSV dibagi menjadi 2 jenis, pertama yang sering menyerang badan (pinggang hingga mulut), kedua yatu yang menyerang pinggang ke bawah.

    HSV jenis pertama terjadi karena hubungan seks oral dan menular melalui serbi, adapun herpes genitalis lebih banyak disebabkan HSV jenis kedua. Ketika terkena infeksi HSV, biasanya terdapat 3 fase berbeda (terkadang gejala tidak terasa).

    Infeksi primer terjadi virus dari luar masuk ke dalam tubuh, setelah itu virus menjalar dan bergabung dengan DNA yang mengakibatkan multiplikasi, selain itu virus juga menjalar melalui saraf sensorik, yang berada disana secara permanen.

    Infeksi non primer, jika sudah lama terjadi tetapi sering tidak terdapat gejala yang dirasakan. Hal itu karena di dalam tubuh, terdapat sistem kekebalan tubuh atau antibodi yang bekerja untuk menghambat virus yang menjalar, sehingga dampak yang ditimbulkan virus yang menyerang tidak separah infeksi primer.

    Infeksi rekurens, kondisi HSV yang aktif kembali di dalam tubuh penderita, yang nantinya akan menggandakan diri. Beberapa pemicu dari aktifnya HSV yaitu karena masalah luka, mengkonsumsi alkohol, terlalu kelelahan, konsumsi makanan tidak dehat dan tidak bergizi yang akhirnya memicu penyakit, hubungan seksual yang terlalu berlebihan, dan stress yang dialami juga berdampak negatif.

    Gejala penyakit ini umumnya akan mengalami proses inkubasi pada 3-7 hari. Terkadang penyakit tidak terlihat ketika infeksi sudah terjadi pada mulut rahim.

    Adapun yang dirasakan, awalnya timbul seperti kulit terbakar ditempat yang akan terjadi luka, setelah itu biasanya penderita akan mengalami rasa tidak enak badan, sakit kepala, mudah lelah, tubuh demam, terasa sakit atau nyeri pada otot.

    Hal-hal yang dapat dirasakan yaitu adanya tanda-tanda infeksi pada bagian tubuh yang besah, kulit meradang, bisa juga menjadu sangat merah yang disertai rasa terbakar (panas) di sekitar bagian tubuh yang terinfeksi.

    Ruam juga menyebar sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman, lalu juga timbul tonjolan kecil berisi cairan jernih, lalu terdapat bagian bersisik putih di bagian tersebut, kulit juga menjadi kering, keras dan kaku.

    Pencegahan dan pengobatan dermatitis

    Penggunaan obat yang biasanya dianjurkan dokter dan sesuai resep dokter, seperti antihistamin dan antialergi, antipruritus topikal, anti-infeksi topikal dengan korfikosteroid (untuk menekan peradangan), kortikosteroid topikal, preparat psoriasis, seboroik dan iktiosis (untuk mengobati dermatitis seboroik), suplemen untuk menghilangkan rasa gatal dan mencegah infeksi, salep atau krim yang mengandung kortikosteroid (untuk mengurangi proses inflamasi atau radang).

    Pada kasus ringan, dokter biasanya meresepkan antihistamin atauoun antihistamin yang dikombinasikan dengan antiserotonin, antibradikinin atau anti-SRA dsb.

    Adapun pada kasus akut (parah) dokter biasanya meresepkan kortikosteroid. Untuk mencegah munculnya eksim, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan:
    1. Menjaga kelembaban kulit.
    2. Hindari sebisa mungkin perubahan suhu dan kelembaban yang mendadak.
    3. Hindari mengeluarkan keringat yang terlalu banyak (atau hindari kepanasan).
    4. Jaga kondisi jiwa, jangan sampai stress dan depresi.
    5. Hindari pakaian dengan bahan yang menggaruk seperti wool, dll.
    6. Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras.
    7. Hindari lingkungan yang memicu alergi seperti serbuk bunga, debu, bulu binatang, dll.
    8. Batasi makanan yang bisa memicu alergi, seperti batasi telur, ikan, udang, lobster, kepiting, susu sapi, Kerang (custacea dan moluska), kacang pohon dan kacang tanah

    11. Kandidiasis

    Gambar kandidiasis di mulut dan lidah

    Kandidiasis merupakan infeksi akibat jamur candida, jenis jamur ini ada 20. Jenis Candida yang paling sering menginfeksi adalah candida albicans. 80-90% kasus disebabkan oleh jenis candida albicans.

    Kandiadisis dapat menyerang di banyak bagian tubuh, adapun yang paling diinfeksi adalah mulut dan sekitar kelamin. Adapun bagian tubuh lainnya diserang infeksi kamur candida yaitu kuku, esophagus, sekitar anus, dan saluran pencernaan.

    Untuk gejalanya berbeda-beda, tergantung dari bagian tubuh yang terinfeksi. Berikut di bawah ini penjelasannya:

    1. Candidiasis mulut (oral trush), gejalanya bintil-bintik berwarna putih di dalam mulut dan lidah, kulit di sudut mulut terlihat pecah-pecah, kemerahan muncul di rongga mulut,timbul rasa sakit pada tenggorokan sehinga mngalami kesulitan menelan.

    2. Infeksi candida di sekitar kelamin, infeksi ini cukup sering menyebabkab terjadinya iritasi pada vagina. Gejalanya yaitu rasa gatal yang luar biasa di sekitar vagina, bagian disekitar vagina memerah dan perih, dan keputihan yang menggumpal seperti keju.

    Infeksi jamur pada kelamin bisa menjadi penyakit menular seksual, yang dapat mengenai pasangan seksual. Karena bahayanya, sehingga perlu dilakukan pengobatan yang segera, agar masalah infeksi tidak semain parah...

    ...karena infeksi jamur candida bisa terus menjalar masuk hingga ke aliran darah, menyebabkan terjadinya infeksi di darah.

    Penyebab meningkatnya resiko kandidiasis

    Sebenarnya hal yang normal jika jamur candida ada di permukaan kulit manusia, dengan syarat jumlahnya yang tidak berlebihan. Yang bermasalah ketika jamur candida berkembang biak secara berlebihan, maka hal inilah yang menyebabkan infeksi. Berikut beberapa hal yang meningkatkan risiko infeksi jamur:
    1. Bentuk hubungan seksual yang tidak baik
    2. Terkena penyakit diabetes, terlalu banyak gula dalam darah dan imunitas lemah menimbulkan risiko kandidiasis.
    3. Mengguanakan antibiotik.
    4. Faktor usia, jamur candida lebih banyak menyerang bayi dan lansia.
    5. Bayi yang baru lahir, yang dengan berat terlalu ringan.
    6. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
    7. Menderita penyakit HIV atau AIDS.
    8. Sedang menjalani kemoterapi
    9. Mengkonsumsi steroid. Steroid menekan sistem imun tubuh
    10. Setelah menopause, berisiko meningkatnya infeksi candida.
    11. Kondisi haid dan minum pil bisa meningkatkan resiko.

    Pengobatan dan pencegahan kandidiasis

    Pengobatan dapat bermacam-macam bentuknya pad setiap penderita, hal ini berdasarkan faktor seperti bagian tubuh yang terinfeksi, tingkat keparahan infeksi, dan keadaan kesehatan pasien.

    Memang ada banyak tersedia obat anti-jamur yang bisa dibeli secara bebas di apotek, akan tetapi penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai penyait yang diderita. Sehingga harapannya, obat anti infeksi atau anti jamur yang dipilih tepat, maka penyakit dapat teratasi dengan baik.

    Candidiasis mulut dapat diobati dengan antijamur yang berbentuk obat kumur atau gel. Untuk lama pengobatan seringnya antara 1-2 minggu. Dokter juga terkadang memberikan resep obat anti-jamur yang berbentuk tablet atau kapsul.

    Untuk infeksi candida di sekitar kelamin, bisa diobati dengan anti-jamur yang berbentuk krim, supositoria, dan tablet.

    Untuk ruam popok akibat candidiasis, bisa diatasi dengan krim anti-jamur, selain itu ada juga yang berbentuk salep dan bedak.

    Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, guna mempercepat proses kesembuhan infeksi candidiasis, baik itu di mulut maupun di sekitar alat kelamin:
    1. Rajin menggosok gigi (minimal 2 kali dalam sehari).
    2. Merawat gigi dengan baik, seperti membersihkan sela-sela gigi (bisa dengan dental floss atau lainnya), dan sesekali perlu berkonsultasi mengenai kesehatan gigi, dengan dokter atau spesialis gigi.
    3. Hindari kebiasaan buruk merokok.
    4. Untuk masalah candidiasis di sektiar alat kelamin, maka penting menggunakan pakaian dalam yang nyaman, seperti yang terbuat dari bahan katun.
    5. Jangan memakai pakaian yang terlalu ketat, terutama pakaian dalam
    6. Pastikan organ intim agar selalu kering.
    7. Hindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi pada organ intim.

    12. Ulkus Mole (chancroid)

    Penyakit ulkus mole sebagian besar ditemukan di negara-negara berkembang. Penularannya melalui hubungan seksual. Ulkus mole merupakan penyakit infeksi genital akut disebabkan oleh haemophilus ducreyi (streptobacillus ducreyi). Bentuk gejala klinisnya berupa ulkus pada tempat masuk, tidak jarang juga terjadi supurasi kelenjar getah bening.

    Penyebabnya H.ducreyi yang merupakan bakteri gram negative, berbentuk batang pendek dengan ujung bulat, tidak bergerak. Pria yang tidak disunat terkena risiko lebih tinggi 3 kali lipat terkena ulkus mole dibandingkan yang disunat.

    Seseorang yang terkena masalah chancroid (ulkus mole) lebih rentan tertular HIV, karena chancroid meyebabkan terbukanya jalan bagi masuknya HIV ke dalam tubuh, melalui iritasi pada kulit.

    Umumnya, setelah masa inkubasi antara 1 hari hingga 2 minggu, ulkus mole menimbulkan benjolan kecil, setelah itu dalam satu hari atau beberapa hari bisa berubah menjadi borok (lesi), yang akan terasa nyeri, ukuran antara 3-50 mm, borok terlihat jelas tetapi batasnya tidak jelas, luarnya ditutupi lapisan berwarna abu-abu (atau abu kekuning-kuningan), Jika tutupnya dikikis dengan kuku maka akan keluar darah.

    Bisul atau borok bisa muncul di lokasi tertentu, seperti pada kulit yang menutupi kepala penis (yaitu sebuah kulit yang biasanya disunat). Borok pada ulkus mole berbeda dengan yang ada pada sipilis. Borok yang terdapat pada penyakit sipilis memiliki lapisan yang lebih keras dibandingkan borok pada penyakit ulkus mole.

    Pencegahan penyakit ulkus mole
    Untuk laki-laki, sangat disarankan untuk melakukan khitan (sunat), untuk membuang kulit yang menutupi kepala penis, manfaatnya untuk mengurangi resiko penyakit ulskus mole. Hal ini juga dianjurkan pada wanita untuk melakukan khitan.

    Jangan berganti-ganti pasangan seks, setia-lah pada suami. Penyakit ulkus mole sangat banyak ditemui di tempat-tempat prostitusi.

    Pengobatan ulkus mole
    Pada situs Alodokter.com, ada seseorang bertanya tentang cara mengobati penyakit chancroid. Dijawab oleh dr.Fildzah Khairina, bahwa dalam memastikan diagnosis chancroid, umumnya Dokter bertanya beberapa hal seperti riwayat seksual, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik bagian yang terkena, hingga terkadang melakukan pemeriksaan laboratorium darah (mikroskopik).

    Pengobatan untuk chancroid dapat menggunakan beberapa regimen obat-obatan (antibiotik), dimana dalam penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter (spesialis kulit dan kelamin), dan perlu melaporkan perkembangannya dari waktu ke waktu, sehingga perlu sering berkonsunltasi dengan dokter.

    Hal itu karena penggunaan obat jika dosisnya salah maka bisa mengakibatkan terjadinya resistensi terhadap antibiotik.

    dr.Fildzah Khairina juga memberikan tips agar penyakit Anda tidak terulang lagi, yaitu penting memperhatikan kondisi hubungan intim yang sehat dengan pasangan, jangan melakukan hubungan seks oral atau anal, jangan bergonta-ganti pasangan seksual, dan batasi penggunaan obat-obatan sehingga jika tidak terlalu perlu jangan menggunakan obat.

    13. Trikomoniasis (parasit menular)

    Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang menimbulkan rasa gatal ataupun perih, serta membuat timbulnya cairan berbau tidak sedap dari bagian organ intim. Wanita lebih rentan tertular trikomoniasis.

    Penyakit trikomoniasis disebabkan oleh parasit trichomonas vaginalis (TV). Orang-orang yang terkena trikomoniasis, tidak semua penderitanya akan merasakan gejala, hanya sekitar 50% saja yang mengalami gejalanya.

    Gejala trikomoniasis biasanya timbul sebulan setelah tubuh terkena infeksi. Pada wanita, trikomoniasis akan meyerang area vagina dan saluran pembuangan urine (uretra)

    Gejala-gejala trikomoniasis pada wanita (penting diwaspadai):
    1. Bagian perut bagian bawah terasa nyeri atau sakit.
    2. Terasa sakit (nyeri) saat buang air kecil
    3. Rasa nyeri saat berhubungan intim.
    4. Cairan vagina terlalu banyak jumlahnya (tidak nommal)
    5. Keputihan bisa berwarna kekuningan ataupun kehijauan 
    6. Keputihan bisa berbau amis.
    7. Timbul bengkak, rasa nyeri hingga rasa gatal di area kewanitaan. Terkadang bisa muncul rasa gatal di bagian paha dalam.

    Penyebab trikomoniasis
    Trikomoniasis disebabkan sebuah parasit berukuran kecil yang disebut Trichomonas vaginalis. Parasit ini dapat merajalela menyebar dari bentuk hubungan seks yang buruk.

    Diagnosis trikomoniasis melalui tes laboratorium
    Sebenarnya cukup sulit mendiagnosis penyakit trikomoniasis ini, hal itu karena sebagian penderitanya tidak menunjukkan gejala. Bahkan gejalanya cukup mirip dengan penyakit menular seksual lain.

    Maka, untuk mendeteksinya biasanya dokter melakukan pemeriksaan di area genital, kemudian melakukan tes laboratorium. Pada tes laboratorium, dokter atau suster nantinya mengambil sampel cairan dari area vagina, setelah itu sampel dikirim ke laboratorium.

    Waktu untuk memperoleh hasilnya yaitu beberapa hari. Jika dokter menganggap terlihatnya gejala trikomoniasis, biasanya meminta pasien untuk melakukan serangkaian perawatan, guna menurunkan risiko infeksi, dan menghindari tersebarnya infeksi, yang membuat kondisi makin buruk.

    Penanganan Trikomoniasis
    Trikomoniasis umumnya diatasi dengan antibiotik. Metronidazole adalah jenis antibiotik yang sering digunakan dalam mengobati trikomoniasis. Antibiotik diresepkan oleh dokter, dikonsumsi selama 7 hari (biasanya). Selain metronidazole, tinidazole terkadang juga diresepkan dokter untuk pengobatan.

    Saat masa-masa mengkonsumsi obat, bisa menjadi bencana besar ketika mengonsumsi alkohol atau minuman keras.

    Apabila antibiotik telah dikonsumsi sampai habis, tetapi gejala aneh masih dirasakan, sedangkan hasil laboratorium menyatakan hasil negatif terhadap trikomoniasis (artinya sembuh dari penyakit trikomoniasis), maka perlu dilakukan tes lebih lanjut untuk mengetahui apakah gejala yang dirasakan berasal dari penyakit menular seksual yang lainnya.

    Penting untuk tidak melakukan hubungan intim (seksual) dengan pasangan, hingga infeksi dan penyakit teratasi secara sempurna (sembuh).

    Cara mencegah trikomoniasis
    Jadilah orang yang setia kepada pasangan (jangan selingkuh), sehingga Anda tidak berganti-ganti orang untuk hubungan seksual.

    Apabila Anda curiga telah terinfeksi, termasuk apakah pasangan Anda sedang mengalami penyakit seksual, maka hentikan hubungan seksual. Yang perlu dilakukan adalah segera hubungi dokter untuk menjalani pemeriksaan.

    14. Vaginismus

    Dr. Geetha Venkat mengatakan bahwa banyak wanita menderita vaginismus, sebuah penyakit kelamin umum tetapi jarang dibahas. Masalah ini menyebabkan otot-otot vagina tanpa sengaja mengencang.

    Vaginismus akan mempengaruhi kemampuan wanita dalam hubungan seksual, penyisipan tampon dan pemeriksaan ginekologi.

    Diperkirakan jutaan wanita di dunia menderita vaginismus. Dr. Venkat mengatakan bahwa wanita seharusnya tidak perlu malu untuk membicarakannya kepada ahlinya, guna mengatasi masalahnya.

    "Vaginismus adalah masalah pribadi dan bagi banyak perempuan bisa berdampak pada kepercayaan diri. Statistik menunjukkan bahwa vaginismus bukanlah penyakit langka dan sangat bisa diobati dengan perawatan yang tepat," kata Dr. Venkat seperti dilansir laman Dailymail.co.uk

    Vaginismus merupakan hasil dari kontraksi refleks involunter dari otot pubococcygeus yang mendukung vagina. Terjadinya refleks ini menyebabkan otot-otot dan jaringan di dalam vagina mengalami tegang secara tiba-tiba, sehingga menyebabkan saat hubungan seksual akan timbul rasa sakit.

    "Biasanya penyebab vaginismus adalah kombinasi dari pemicu fisik atau non-fisik yang menyebabkan tubuh mengantisipasi rasa sakit. Bereaksi terhadap antisipasi rasa sakit, tubuh secara otomatis mengencangkan otot vagina untuk melindungi diri dari bahaya" kata Dr. Venkat.

    Pengobatan yang dilakukan umumnya termasuk terapis seks atau terapis perilaku kognitif untuk menemukan pemicu yang menimbulkan masalah.

    Penyebab Vaginismus
    1. Terjadi infeksi menimbulkan luka disekitar lubang vagina.
    2. Gangguan selaput dara, seperti saat tarikan saat penetrasi berlangsung.
    3. Adanya bekas robekan pada saat melahirkan, dan tidak sembuh secara sempurna. Alhasil menimbulkan reaksi penolakan saat melakukan hubungan.
    4. Pernah mengalami traumatik secara seksual, seperti (maaf) pemerkosaan.
    5. Adanya masalah trauma psikis ketika bercinta dengan pasangan, rasa trauma itu bisa membuat meningkatnya resiko vaginismus.
    6. Perasaan aneh berupa takut yang berlebihan saat bercinta.

    Supaya terhindari dari vaginismus, hindarilah faktor penyebabnya tersebut. Rajinlah mencari informasi seputar permasalahan hubungan seksual.

    Pengobatan Vaginismus

    1. Terapi seks. Dengan melakukan konsultasi untuk mengatasi permasalahan psikologi penderita. Terapi latihan ini berisi teknik-teknik untuk melatih vagina agar menjadi rileks.

    2. Latihan vagina. Tujuannya untuk mengendurkan otot-otot seks, latihan seperti yoga, dll. Latihan vagina bisa dilakukan sendiri ataupun bersama suami. Dan penderita akan sering berkonsutasi dengan ahli guna perkembangan kesembuhan dari penyakit Vaginismus

    3. Relaksasi dan proses eksplorasi tubuh. Bentuk-bentuk relaksasi seperti mandi, pemijatan, teknik pernafasan dan yoga.

    15. Kista ovarium

    Kista ovarium

    Setiap wanita akan takut jika mendengar penyakit kista ovarium ini, hal itu karena penyakit ini bisa berkembang menjadi kanker, yang sangat mematikan. Tetapi, awalnya kista ovarium tidaklah amat berbahaya, yang menyebabkan kista ovarium berkembang menjadi ganas karena tidak diobati dengan segera. Sehingga penting untuk mendeteksi sedini mungkin.

    Kista ovarium merupakan benjolan berisi cairan yang berkembang pada indung telur (ovarium) wanita. Hadirnya kista di ovarium cukup sulit terdeteksi, karena gejala tidak terasa. Umumnya penyakit kista ovarium baru menampakkan gejala saat sudah berkembang.

    Berikut gejala-gejala kista ovarium yang penting diperhatikan baik-baik:
    1. Sering buang air kecil
    2. Terasa nyeri saat buang air besar
    3. Tubuh merasa kelelahan dan pusing
    4. Perut kembung
    5. Perubahan siklus menstruasi
    6. Mual, muntah, atau nyeri payudara
    7. Gangguan pencernaan
    8. Tubuh mudah merasa kenyang padahal hanya makan sedikit
    9. Nyeri panggul saat hubungan seksual
    10. Nyeri panggul terkadang menyebar sampai ke punggung bawah dan paha

    Apabila merasakan gejalanya maka jangan ragu untuk segera mengkonsultasikannya ke dokter, sehingga Anda dapat memastikan kondisi kesehatan, apabila terkena penyakit kista maka akan memperoleh penanganan yang cepat dan tepat, sehingga penyakit lebih mudah teratasi.

    Pada pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan panggul, dokter akan memeriksa daerah genital, vagina, rongga perut bawah, serta menggunakan spekulum untuk melihat saluran reproduksi. Tes ini juga dilakukan untuk mengecek apakah penderita terkena kanker serviks atau tidak. Tidak jarang kista ditemukan saat dokter memeriksa panggul.

    Menjalani tes kesehatan

    Beberapa bentuk tes medis untuk mendeteksi keberadaan penyakit kista yaitu:

    1. Ultrasonografi (USG), guna mendeteksi kehadiran kista ovarium serta mengetahui besar ukurannya. Pemeriksaan dengan menempatkan alat USG pada perut dan isi rongga perut atau panggul, yang nantinya terlihat di layar monitor.

    2. Tes darah, ini dilakukan apabila hasil USG menunjukkan bahwa kista yang diderita berbentuk padat, yang menimbulkan risiko tinggi penyakit kanker ovarium. Tes ini akan menguji kadar protein pada darah yang sering disebut dengan kanker antigen 125 (CA-125).

    Hal itu, karena kadar antigen 125 meningkat pada penderita kanker ovarium. Walaupun tidak semua peningkatan antigen 125 disebabkan kanker ovarium. Selain kanker ovarium, beberapa kemungkinan penyakit yang diderita yaitu penyakit radang panggul, endometriosis, atau fibroid rahim.

    3. Laparoskopi. Pada tes ini, dokter akan memasukkan alat laparoskop yaitu selang yang ujungnya dilengkapi lampu dan kamera.Sehingga dokter bisa melihat langsung rongga panggul dan organ-organ reproduksi serta keabnormalan yang ada di dalam tubuh.

    Umumnya kista yang ditindaklanjuti secara medis aapbila ukurannya besar, menimbulkan gejala yang menyakitkan penderitanya, ataupun dokter menilai kista yang diderita berisiko menjadi kanker.

    Hal-hal yang membuat tingginya risiko kanker ovarium, yaitu:
    1. Sudah masuk ke masa menopause.
    2. Umur lanjut
    3. Memiliki gen mutasi BRCA1 dan BRCA2.
    4. Ada anggota keluarga dengan riwayat penyakit kanker ovarium.
    5. Menderita kanker payudara.
    6. Menjalani terapi hormon setelah menopause.
    7. Merokok.
    8. Mengalami sindrom ovarium polikistik.
    9. Mengonsumsi obat untuk meningkatkan kesuburan.
    10. Belum pernah hamil, padahal sudah memasuki usia produktif.



      Demikianlah Artikel 15 Penyakit Paling Berbahaya Bagi Wanita [Cara Mencegah & Mengobatinya], [] ayosehatonline []

      Sekianlah artikel 15 Penyakit Paling Berbahaya Bagi Wanita [Cara Mencegah & Mengobatinya], [] ayosehatonline [] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

      Anda sekarang membaca artikel 15 Penyakit Paling Berbahaya Bagi Wanita [Cara Mencegah & Mengobatinya], [] ayosehatonline [] dengan alamat link http://ayosehatonline.blogspot.com/2015/11/15-penyakit-paling-berbahaya-bagi.html

      0 Response to "15 Penyakit Paling Berbahaya Bagi Wanita [Cara Mencegah & Mengobatinya], [] ayosehatonline []"

      Posting Komentar