Menggosok Gigi Secara Teratur ?, Daya Ingatannya Bakal Tetap Tajam Saat Tua Nanti lho, ayosehatonline

Menggosok Gigi Secara Teratur ?, Daya Ingatannya Bakal Tetap Tajam Saat Tua Nanti lho, ayosehatonline - Hallo sobat blogger yang berbahagia Informasi Kesehatan, Posting yang saya unggah pada kali ini berisi tentang kesehatan, dengan judul Menggosok Gigi Secara Teratur ?, Daya Ingatannya Bakal Tetap Tajam Saat Tua Nanti lho, ayosehatonline , Artikel ini bertujuan untuk memudahkan kalian mencari apa yang kalian inginkan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel TIPS, yang kami tulis ini dapat kalian pahami dengan baik, semoga artikel ini berguna untuk kalian, jika ada kesalahan penulisan yang dilakukan oleh penulis mohon dimaafkan karena penulis masih newbie. baiklah, selamat membaca.

Judul : Menggosok Gigi Secara Teratur ?, Daya Ingatannya Bakal Tetap Tajam Saat Tua Nanti lho, ayosehatonline
link : Menggosok Gigi Secara Teratur ?, Daya Ingatannya Bakal Tetap Tajam Saat Tua Nanti lho, ayosehatonline

Baca juga


Menggosok Gigi Secara Teratur ?, Daya Ingatannya Bakal Tetap Tajam Saat Tua Nanti lho, ayosehatonline

Mengosok gigi secara teratur banyak manfaatnya. Tidak hanya membersihkan gigi dan menjaga kesehatan mulut, rajin menggosok gigi juga berdampak pada daya ingat di masa tua. Barang siapa rajin menggosok gigi, ingatan akan tetap tajam meski sudah kakek dan nenek.

Setidaknya inilah temuan para peneliti dari King's College London dan University of Southampton. Penelitian dilakukan dengan melacak kesehatan 59 laki-laki dan perempuan yang memiliki Alzheimer, baik ringan atau sedang, selama enam bulan.

Para relawan menjalani pemeriksaan gigi di awal penelitian. Mereka juga menjalani tes darah dan tes kognitif pada awal dan akhir penelitian. Ternyata relawan yang memiliki penyakit gusi atau periodontitis mengalami penurunan daya ingat yang jauh lebih cepat.

Hasil tes darah memberikan petunjuk mengapa ini bisa terjadi. Jadi pada mereka dengan penyakit gusi, darahnya mengandung lebih banyak bahan kimia yang menyebabkan peradangan. Nah, ini diduga merusak otak.

Diduga bakteri yang merusak gusi mengaktifkan sistem kekebalan tubuh yang kemudian memicu pelepasan bahan kimia penyebab peradangan. Karena itu diambil kesimpulan orang yang rentan terhadap masalah gusi juga lebih rentan dengan masalah memori.

Berbekal temuan ini, peneliti ingin tahu apakah dengan menanggulangi penyakit gusi juga bisa membantu mengatasi Alzheimer. Untuk itu penelitian lanjutan untuk mengembangkannya perlu dilakukan. Penelitian ini telah dilaporkan di jurnal PLoS ONE. Demikian dikutip dari Daily Mail, Jumat (11/3/2016).

Penelitian serupa juga pernah digelar beberapa tahun lalu oleh peneliti di University of California. Penelitian menunjukkan orang yang tidak setiap hari gosok gigi, risikonya 65 persen lebih tinggi mengalami pikun dibanding yang gosok gigi 3 kali sehari. "Sangat dimungkinkan bahwa kebiasaan dalam menjaga kesehatan mulut mempengaruhi apakah kelak akan pikun atau tidak," kata Annlia Paganini-Hill, ilmuwan yang memimpin penelitian tersebut.

Sementara itu Mark Ide dari Dental Institute, King's College London, menuturkan penyakit gusi banyak ditemukan di Inggris, di mana dialami 80 persen orang yang berusia 55 tahun ke atas. Fakta lain menyebut separuh orang-orang berusia 65 tahun ke atas kehilangan lebih dari sepuluh giginya. Ini merupakan tanda adanya penyakit gusi yang parah.

"Beberapa penelitian menunjukkan hilangnya sebagian besar gigi yang merupakan akibat dari penyakit gusi, terkait dengan risiko demensia yang lebih besar," ucap dr Ide.

Dari penelitian, sambung dr Ide, perawatan gusi efektif mengurangi risio Alzheimer. Demikian pula pada pengobatan penyakit gusi pada pasien Alzheimer sangat mungkin memperlambat penurunan daya ingat. Untuk menguatkan dugaan ini, dr Ide pun menggelar penelitian.

Namun menurut dr Ide, rajin menyikat gigi bisa menjaga kesehatan gigi jika dilakukan dengan cara yang benar. Sering kali dr Ide menemukan orang yang gosok gigi dua kali dalam sehari, namun cara menggosok giginya tidak tepat.

Prof Dr dr Melanie S. Djamil, MBiomed, Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti beberapa waktu lalu mengatakan menyikat gigi dengan sehat dan benar bisa dilakukan dengan memerhatikan dua hal. Pertama, waktunya, yakni setelah makan pagi dan sebelum tidur. Kedua, kebersihannya. "Kalau menyikat gigi tidak bersih rongga mulut akan kotor dan memicu penyakit," ucap Prof Melanie.

Usahakan dalam menyikat gigi semua bagian gigi disikat dengan bersih dan rata. Jangan hanya menyikat gigi bagian pinggir atau depannya saja, namun juga bagian belakangnya. Selain itu jangan pula menyikat gigi terlalu keras sehingga membuat gusi berdarah.

Penting juga untuk memilih sikat gigi yang tepat. Sikat gigi yang baik adalah yang memiliki bulu lembut agar tidak menyebabkan iritasi di gigi maupun gusi. Jangan lupa pula mengganti sikat gigi tiap tiga hingga empat bulan sekali. Sebab jika bulu sikat gigi mulai usang, maka bulu sikat gigi tidak mampu membersihkan plak yang ada di antara gigi hingga plak menempel di sela-sela gigi.


Demikianlah Artikel Menggosok Gigi Secara Teratur ?, Daya Ingatannya Bakal Tetap Tajam Saat Tua Nanti lho, ayosehatonline

Sekianlah artikel Menggosok Gigi Secara Teratur ?, Daya Ingatannya Bakal Tetap Tajam Saat Tua Nanti lho, ayosehatonline kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Menggosok Gigi Secara Teratur ?, Daya Ingatannya Bakal Tetap Tajam Saat Tua Nanti lho, ayosehatonline dengan alamat link http://ayosehatonline.blogspot.com/2016/03/menggosok-gigi-secara-teratur-daya.html

0 Response to "Menggosok Gigi Secara Teratur ?, Daya Ingatannya Bakal Tetap Tajam Saat Tua Nanti lho, ayosehatonline "

Posting Komentar